KPK sebut pejabat pajak Rafael Alun punya saham di 6 perusahaan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, pejabat pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo, memiliki saham di enam perusahaan. Hal ini disampaikan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.

"Saham di enam perusahaan," kata Pahala saat dikonfirmasi, Rabu (1/3).

Pahala menyebut, kepemilikan saham di enam perusahaan itu tidak terungkap ke publik. Pasalnya dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), data tersebut masuk ke kategori surat berharga.

Dari LHKPN milik Rafael, harta surat berharganya senilai Rp1.556.707.379. Kendati demikian, Pahala tidak merinci nama-nama perusahaan mana saja yang dimaksud.

"Disebutkan di LHKPN terakhirnya, tetapi akses publik hanya sampai total surat berharga saja. Detailnya ya itu (saham di enam perusahaan)," ujarnya.

Saat ini, Rafael tengah menjalani proses klarifikasi terkait harta kekayaan yang dimilikinya di KPK. Sebagaimana dijadwalkan sebelumnya, Rafael menjalani klarifikasi oleh tim Direktorat PP LHKPN KPK pada pukul 09.00 WIB.

Berdasarkan LHKPN KPK, Rafael memiliki harta senilai Rp56 miliar. Namun, KPK menilai ada ketidaksesuaian antara harta yang dilaporkan dengan profil Rafael sebagai pejabat eselon III.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, ada beberapa hal yang akan dikonfirmasi oleh KPK perihal harta kekayaan Rafael sebagaimana yang dilaporkan dalam LHKPN. Salah satunya terkait sumber kekayaan yang diperoleh.

"Untuk mengklarifikasi menyangkut penghasilan. Kan di LHKPN itu selain menanyakan jumlah harta tetapi juga sumbernya," kata Alex di Jakarta, Selasa (28/2).

Dalam LHKPN, didapati bahwa sebagian besar harta kekayaan Rafael berupa tanah dan bangunan. Rafael tercatat memiliki 11 aset tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp51,93 miliar, yang tersebar di kabupaten/kota Sleman, Manado, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

Dirinya juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin berupa dua unit mobil dengan total nilai mencapai Rp425 juta. Kendaraan yang dimilikinya berupa mobil Toyota Camry 2008, mobil Toyota Kijang 2018.

Namun, dalam laporan LHKPN miliknya ini, tidak ditemui kepemilikan mobil Rubicon yang digunakan anaknya saat melakukan penganiayaan terhadap korban.